Beautiful Day Blog | Wasik Bocah Genius dari Bangladesh | Wasik Farhan Roopkotha adalah seorang bocah laki-laki asal Banglades yang mulai tertarik dengan komputer sejak berusia 2 tahun. Walaupun masih balita, wasik telah menunjukkan bakatnya di bidang ilmu komputer. Ibunya, Cynthia Farhan-Risha menjelaskan bahwa Wasik telah mendapatkan beberapa pengetahuan tentang bahasa pemrograman C++ dan ia juga mampu mengetik dengan cepat dan efisien tanpa harus melihat keyboard.
Komputer telah menjadi mainan sehari-hari sekaligus hobi bagi Wasik. Pada usia 3 tahun, Wasik sudah mulai mengetik menggunakan software Microsoft Word, pada usia 4 tahun ia sudah menguasai cara meng-install dan mengunduh emulator game. Ia pun dengan cepat menguasai game-game yang tergolong rumit. Wasik sangat menikmati bermain di komputer dan mempelajari keahlian baru, dan ia mempunyai mimpi menjadi ahli komputer dan bekerja di sebuah perusahaan komputer besar di masa depannya.
Kejeniusan Wasik sudah mulai ditunjukkan saat dia dia mulai belajar berhitung di usia 7 bulan saat masih berusia 7 bulan, dan menurut ibunya Wasik memang terlihat berbeda dari anak seusianya. Di Banglades, Wasik sudah banyak diliput oleh media setempat. Masyarakat pun menyambut positif keberadaan programmer muda mereka dan orangtuanya Wasik bertekad akan terus menggali bakat yang dimiliki Wasik dan berharap Pemerintah Banglades dapat mendukung bakat Wasik.
Ketika usia Wasik sudah memungkinkan untuk masuk sekolah dasar, orangtuanya memilih metode home schooling ketimbang sekolah umum. Sebab, bahasa Inggris Wasik masih terbatas. Ia lebih sering bicara menggunakan bahasa Bengali, salah satu bahasa yang populer di Banglades.
Sebagai orangtua yang memiliki anak berbakat, Cynthia mengakui bahwa Wasik adalah anak yang suka asyik sendiri dengan komputer. Mereka berjuang keras mengendalikan perilaku Wasik itu, yang terkadang menunjukkan tanda-tanda keras kepala.
Ibunya Wasik mengatakan bahwa ia suka seenaknya melakukan caranya sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, itu wajar terjadi pada pada usia anak-anak, dan terkadang dia tidak mau makan jika tidak diberi kesempatan menggunakan komputer.
Ia berpendapat, Wasik harus punya keseimbangan yang tepat dalam hidup. Karena itulah, perlu diterapkan disiplin dan fokus yang jelas. Orangtua juga selalu membimbing Wasik agar sering bermain dengan teman seusianya, seperti bermain sepak bola.
"Kami ingin menjadikan Wasik pribadi yang tetap membumi. Dan, saat dia tumbuh besar, dia akan tahu bahwa dirinya diberkati bakat yang tidak boleh disia-siakan," harap Cyntia.
Sebagai ibu, Cynthia berharap Wasik bisa menjadi seorang ilmuwan komputer besar dalam episode baru di dunia cyber nantinya.
Source:BBC