Zephyr, Si Dewa Angin Barat Pemecah Rekor Dunia

Beautiful Day Blog | Zephyr, Si Dewa Angin Barat Pemecah Rekor Dunia | Sebelumnya pesawat Zephyr — nama Dewa angin barat Yunani — bertenaga surya telah memecahkan rekor-rekor seperti penerbangan tanpa awak terlama di dunia, tapi minggu ini, rekor penerbangan lebih dari dua minggu (336 jam) pesawat yang didesain Inggris ini tidak hanya dikonfirmasi oleh Federation Aeronautique Internationale (FAI), tapi juga ditetapkan bahwa Zephyr memecahkan dua rekor lainnya. FAI melaporkan bahwa Zephyr juga memegang rekor atas durasi penerbangan untuk sebuah UAV untuk kelasnya (sebuah pesawat tanpa awak berbobot 50-500kg) dan rekor ketinggian untuk kelasnya di ketinggian 21.562m (70.741 kaki).

FAI juga mengonfirmasi klaim bahwa Zephyr sudah memecahkan rekor penerbangan pesawat tanpa awak pada bulan Agustus. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh Global Hawk dari Northrop Grumman pada tahun 2001, tapi Zephyr mengalahkan rekor itu 11 kali lipat dengan durasi resmi 336 jam, 22 menit dan 8 detik — sementara rekor Global Hawk adalah 30 jam, 24 menit, 1 detik.

Zephyr merupakan pesawat bertenaga listrik yang dihasilkan dari rangkaian fotovoltaik di sayapnya. Terbuat dari silikon tak terbentuk, rangkaian itu kira-kira setebal selembar kertas. Tenaga matahari juga mencharge baterai lithium-sulphur pesawat ini. Meski demikian kunci kesuksesan Zephyr adalah beratnya. Pesawat ini terbuat dari serat karbon dan memiliki rentang sayap 22,5m (74 kaki), berat Zephyr hanya 50kg lebih (110lb).

Zephyr didesain dan dibangun oleh perusahaan teknologi pertahanan Qinetiq untuk penggunaan dalam bidang pengintaian dan komunikasi. Diharapkan dengan kemampuan jarak tempuh jauh dan penerbangan jangka panjangnya — yang membuatnya mendapat julukan “pesawat abadi” — akan membawanya ke daerah-daerah tempat konflik terjadi.

“Pesawat ini bisa membantu melacak bajak laut di Tanduk Afrika, memberi peringatan kepada pemerintah tentang di mana dan seberapa cepat kebakaran hutan menyebar, dan memastikan komunikasi prajurit tetap tidak terganggu saat bertempur di pegunungan atau medan berbukit,” ujar kepala desainer Qinetiq Chris Kelleher pada BBC.

Source: maniatekno.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar