Sir Alex Ferguson ditakuti semua pemain? Semua sudah tahu. Tetapi tak banyak yang tahu jika ada satu pemain yang berani mendaratkan pukulan yang membuat sang pelatih terjengkang.
Ferguson dikenal dengan ‘hairdryer treatment’-nya, alias pendekatan dengan gaya berapi-api yang kerap membuat panas kuping para pemain. Ia pernah membuat pelipis David Beckham berdarah saking panasnya.
Namun 25 tahun lalu, tak semua pemain terima dengan sikap Fergie. Adalah Frank McDougall, penyerang legendaris Skotlandia dan Aberdeen, klub yang ditangani Ferguson saat itu, salah satunya.
Fergie berang karena McDougall secara sepihak menyatakan dirinya fit dan memaksa main di pertandingan Piala Skotlandia tahun 1985, padahal masih mengalami cedera. Hal tersebut membuatnya terkapar di lapangan dan terpaksa diganti setelah hanya beberapa menit.
Hari berikutnya, seperti tercantum dalam otobiografi mcDougall, McDou-GOAL! The Frank McDougall Story’, Ferguson mengumpulkan semua pemain di tempat latihan dan mulai meluapkan amarahnya.
“Hanya dalam beberapa detik, Fergie sudah ada di muka saya,” ungkap sang pemain. “Tak mungkin lebih dekat lagi. Sebenarnya saya sangat menghormatinya, tetapi ada beberapa situasi yang memaksa Anda beraksi dulu baru berpikir kemudian.”
“Hanya salahnya, saya sedang tidak berada di jalanan di Glasgow, asal saya. Saya sedang ada di tempat kerja saya dan yang di depan muka saya adalah bos saya. Tetapi dia benar-benar keterlaluan dan saya tak bisa lagi menahannya.”
“Saya murka. Kejadiannya bukan seperti adu pukul, lebih seperti saya yang memukuli dia. Saya memukulnya di sisi wajahnya dan dia terjatuh seperti satu ton batu bata. Dari semua kebodohan yang telah saya lakukan, ini adalah yang paling bodoh.”
“Saya memandangi tangan saya dan kemudian memandang ke bawah ke bos saya. Sepertinya dia terjatuh ke tanah dalam gerak lambat. Tetapi kemudian langsung bangkit seolah-olah terjatuh ke sebuah trampolin. Setelah itu ia mulai berteriak.”
“Dia melihat kepada salah satu pelatih kami, Teddy Scott, tetapi berteriak kepada saya. ‘F*** off Mc Dougall, get to f*** back to Glasgow (McDougall keparat, kembalikan dia ke Glasgow). Kemudian dia menyuruh Teddy ‘Bawa dia pergi dari sini. Dia sudah tamat!’” ujarnya.
“Saya benar-benar merasa mual di perut saya. Keringat jagung menetes dari alis saya dan saya 100 persen yakin sudah mengacaukannya.”
Scott kemudian yang mendamaikan keduanya dan, setelah McDougall meminta maaf kepada Ferguson, dia kembali ke tim.
Fergie bahkan mengucapkan pujiannya dalam buku McDougall, yang mencetak 104 gol dari 207 pertandingan di Clydebank, St Mirren dan Aberdeen. Ia pensiun tahun 1987 pada usia 29 tahun karena masalah punggung.
Ferguson dikenal dengan ‘hairdryer treatment’-nya, alias pendekatan dengan gaya berapi-api yang kerap membuat panas kuping para pemain. Ia pernah membuat pelipis David Beckham berdarah saking panasnya.
Namun 25 tahun lalu, tak semua pemain terima dengan sikap Fergie. Adalah Frank McDougall, penyerang legendaris Skotlandia dan Aberdeen, klub yang ditangani Ferguson saat itu, salah satunya.
Fergie berang karena McDougall secara sepihak menyatakan dirinya fit dan memaksa main di pertandingan Piala Skotlandia tahun 1985, padahal masih mengalami cedera. Hal tersebut membuatnya terkapar di lapangan dan terpaksa diganti setelah hanya beberapa menit.
Hari berikutnya, seperti tercantum dalam otobiografi mcDougall, McDou-GOAL! The Frank McDougall Story’, Ferguson mengumpulkan semua pemain di tempat latihan dan mulai meluapkan amarahnya.
“Hanya dalam beberapa detik, Fergie sudah ada di muka saya,” ungkap sang pemain. “Tak mungkin lebih dekat lagi. Sebenarnya saya sangat menghormatinya, tetapi ada beberapa situasi yang memaksa Anda beraksi dulu baru berpikir kemudian.”
“Hanya salahnya, saya sedang tidak berada di jalanan di Glasgow, asal saya. Saya sedang ada di tempat kerja saya dan yang di depan muka saya adalah bos saya. Tetapi dia benar-benar keterlaluan dan saya tak bisa lagi menahannya.”
“Saya murka. Kejadiannya bukan seperti adu pukul, lebih seperti saya yang memukuli dia. Saya memukulnya di sisi wajahnya dan dia terjatuh seperti satu ton batu bata. Dari semua kebodohan yang telah saya lakukan, ini adalah yang paling bodoh.”
“Saya memandangi tangan saya dan kemudian memandang ke bawah ke bos saya. Sepertinya dia terjatuh ke tanah dalam gerak lambat. Tetapi kemudian langsung bangkit seolah-olah terjatuh ke sebuah trampolin. Setelah itu ia mulai berteriak.”
“Dia melihat kepada salah satu pelatih kami, Teddy Scott, tetapi berteriak kepada saya. ‘F*** off Mc Dougall, get to f*** back to Glasgow (McDougall keparat, kembalikan dia ke Glasgow). Kemudian dia menyuruh Teddy ‘Bawa dia pergi dari sini. Dia sudah tamat!’” ujarnya.
“Saya benar-benar merasa mual di perut saya. Keringat jagung menetes dari alis saya dan saya 100 persen yakin sudah mengacaukannya.”
Scott kemudian yang mendamaikan keduanya dan, setelah McDougall meminta maaf kepada Ferguson, dia kembali ke tim.
Fergie bahkan mengucapkan pujiannya dalam buku McDougall, yang mencetak 104 gol dari 207 pertandingan di Clydebank, St Mirren dan Aberdeen. Ia pensiun tahun 1987 pada usia 29 tahun karena masalah punggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar