lihatlah bagaimana Obama Presiden Amerika mendulang kesuksesan karena juga di dukung oleh banyak Pengusaha,seperti misalkan Google Group,Microsoft bahkan George Soros pun tak ketinggalan.
Kondisi iklim diatas telah berlangsung cukup lama,bahkan di perkirakan peran Pengusaha sebagai faktor penentu sebuah kemenangan telah ada sejak manusia mengenal demokrasi dalam memilih pimpinannya, tanpa Pengusaha sebagai pendukung utama seorang calon Presiden atau Capres niscaya akan merepotkan kampanye yang diadakannya,apalagi jika ingin mensosialisasikan dirinya secara menyeluruh dan kontinyu.
Ya biaya yang dibutuhkan untuk itu tidaklah sedikit,jika kita meruntut perjalanan pemilihan seseorang untuk menjadi Presiden di negara Indonesia tercatat dana kampanye yang dibutuhkan jumlahnya puluhan hingga ratusan miliar rupiah,bahkan tersiar kabar untuk pemilihan Presiden periode 2009-2014 yang akan dimulai ini,setiap Capres menganggarkan biaya minimal 200 Miliar !
3 Calon Presiden di pemilihan Presiden Indonesia 2009 ini,bukanlah orang-orang yang tidak mempunyai pengalaman ,ketiganya pernah merasakan bagaimana tingkat persaingan dan dana yang dibutuhkan 5 tahun yang lalu,mereka sadar betul bahwa biaya kampanye yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
Untuk mengantisipasi dana kampanye yang tak murah itu,mereka dan team suksesnya jauh waktu telah melobby para pengusaha untuk dijadikan sebagai penyandang dana atau Donatur Kampanye,lihatlah contoh bagaimana SBY hadir ditengah-tengah acara pertemuan Pengusaha asal Quangxi Cina,kehadirannya tentunya mempunyai maksud politis terutama dalam menggalang dana untuk kesuksesan kampanyenya.
Namun jika sahabat memperhatikan tingkah polah Politikus yang ingin berkolaborasi dengan Pengusaha ada hal janggal atas kesepakatan politk ini,ternyata Pengusaha itu bukan saja pintar mencari uang namun juga lihai berpolitik,tidak percaya??
Perhatikan data Pengusaha yang menjadi Donatur para Presiden dibawah ini,ternyata mereka membagi dananya secara merata,seperti misalkan si anak atau istri mendukung Presiden A,lalu si Bapak atau Suami mendukung Presiden B atau C,inilah 21 Pengusaha Besar Donatur Calon Presiden :
A. Para Pengusaha Donatur bagi Capres SBY-Budiono
1. Alim Markus (Maspion)
2. Antony Salim (Salim Group)
3. Franky O.Wijaya (Sinar Mas)
4. Tommy Winata (Artha Graha)
5. Aguan atau Sugianto Kusuma(JHD)
6. Herman A.Kusumo (Tambang)
7. Hartati Murdaya (Berca)
8. Anindya Bakrie (group Bakrie),
Dan Beberapa pengusaha Kadin
B. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Megawati-Prabowo
1. Hashim Djojohadikusumo (Tirtamas Group)
2. Gunadi Sinduwinata (Indomobil)
3. Hariyadi Sukamdani ( Hotel Sahid)
4. Rini Mariani Sumarno (Kanzen Motor)
5. Murdaya Poo (Berca,Metropolitan Kentjana)
C. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Jusuf Kalla-Wiranto
1. Erwin Aksa (Bosowa Group)
2. Sofjan Wanandi (Gemala/Pakerti Yoga Group),
3. Tito Sulistio (Mitra Rajasa)
4. Benny Sutrisno(Apac Group)
5. Siswono Yudhohusodo ( Bangun Tjipta Group),
6. Aburizal Bakrie (Bakrie Group),
Beberpa pengusaha Kadin (Data Pengusaha diatas dari sumber kontan)
Kolaborasi antar Penguasa dan Pengusaha sangat lazim dilakukan dihampir disetiap negara,namun ada yang terbuka dan tercatat resmi tetapi banyak yang sembunyi-sembunyi dan rahasia,kontrak politik adalah upah bagi Pengusaha.
Nah jika ini yang terjadi alamat perekonomian negara hanyalah milik para Pengusaha yang telah memenangkan kampanye Presidennya,rakyat hanyalah sebagai alat sedangkan hasil alam adalah modal utama yang dikeruknya,lalu bagaimana dengan Indonesia??
Kondisi iklim diatas telah berlangsung cukup lama,bahkan di perkirakan peran Pengusaha sebagai faktor penentu sebuah kemenangan telah ada sejak manusia mengenal demokrasi dalam memilih pimpinannya, tanpa Pengusaha sebagai pendukung utama seorang calon Presiden atau Capres niscaya akan merepotkan kampanye yang diadakannya,apalagi jika ingin mensosialisasikan dirinya secara menyeluruh dan kontinyu.
Ya biaya yang dibutuhkan untuk itu tidaklah sedikit,jika kita meruntut perjalanan pemilihan seseorang untuk menjadi Presiden di negara Indonesia tercatat dana kampanye yang dibutuhkan jumlahnya puluhan hingga ratusan miliar rupiah,bahkan tersiar kabar untuk pemilihan Presiden periode 2009-2014 yang akan dimulai ini,setiap Capres menganggarkan biaya minimal 200 Miliar !
3 Calon Presiden di pemilihan Presiden Indonesia 2009 ini,bukanlah orang-orang yang tidak mempunyai pengalaman ,ketiganya pernah merasakan bagaimana tingkat persaingan dan dana yang dibutuhkan 5 tahun yang lalu,mereka sadar betul bahwa biaya kampanye yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
Untuk mengantisipasi dana kampanye yang tak murah itu,mereka dan team suksesnya jauh waktu telah melobby para pengusaha untuk dijadikan sebagai penyandang dana atau Donatur Kampanye,lihatlah contoh bagaimana SBY hadir ditengah-tengah acara pertemuan Pengusaha asal Quangxi Cina,kehadirannya tentunya mempunyai maksud politis terutama dalam menggalang dana untuk kesuksesan kampanyenya.
Namun jika sahabat memperhatikan tingkah polah Politikus yang ingin berkolaborasi dengan Pengusaha ada hal janggal atas kesepakatan politk ini,ternyata Pengusaha itu bukan saja pintar mencari uang namun juga lihai berpolitik,tidak percaya??
Perhatikan data Pengusaha yang menjadi Donatur para Presiden dibawah ini,ternyata mereka membagi dananya secara merata,seperti misalkan si anak atau istri mendukung Presiden A,lalu si Bapak atau Suami mendukung Presiden B atau C,inilah 21 Pengusaha Besar Donatur Calon Presiden :
A. Para Pengusaha Donatur bagi Capres SBY-Budiono
1. Alim Markus (Maspion)
2. Antony Salim (Salim Group)
3. Franky O.Wijaya (Sinar Mas)
4. Tommy Winata (Artha Graha)
5. Aguan atau Sugianto Kusuma(JHD)
6. Herman A.Kusumo (Tambang)
7. Hartati Murdaya (Berca)
8. Anindya Bakrie (group Bakrie),
Dan Beberapa pengusaha Kadin
B. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Megawati-Prabowo
1. Hashim Djojohadikusumo (Tirtamas Group)
2. Gunadi Sinduwinata (Indomobil)
3. Hariyadi Sukamdani ( Hotel Sahid)
4. Rini Mariani Sumarno (Kanzen Motor)
5. Murdaya Poo (Berca,Metropolitan Kentjana)
C. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Jusuf Kalla-Wiranto
1. Erwin Aksa (Bosowa Group)
2. Sofjan Wanandi (Gemala/Pakerti Yoga Group),
3. Tito Sulistio (Mitra Rajasa)
4. Benny Sutrisno(Apac Group)
5. Siswono Yudhohusodo ( Bangun Tjipta Group),
6. Aburizal Bakrie (Bakrie Group),
Beberpa pengusaha Kadin (Data Pengusaha diatas dari sumber kontan)
Kolaborasi antar Penguasa dan Pengusaha sangat lazim dilakukan dihampir disetiap negara,namun ada yang terbuka dan tercatat resmi tetapi banyak yang sembunyi-sembunyi dan rahasia,kontrak politik adalah upah bagi Pengusaha.
Nah jika ini yang terjadi alamat perekonomian negara hanyalah milik para Pengusaha yang telah memenangkan kampanye Presidennya,rakyat hanyalah sebagai alat sedangkan hasil alam adalah modal utama yang dikeruknya,lalu bagaimana dengan Indonesia??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar